Detail Perhitungan Kehilangan Kapasitansi

Rumah / Berita / Berita Industri / Detail Perhitungan Kehilangan Kapasitansi
Detail Perhitungan Kehilangan Kapasitansi

Detail Perhitungan Kehilangan Kapasitansi

Berita IndustriPenulis: Admin

Kehilangan kapasitansi mengacu pada kehilangan energi kapasitor selama operasi karena lewatnya arus. Ini dapat dihitung berdasarkan perbedaan fase antara tegangan dan arus kapasitor. Dalam sirkuit AC, reaktansi kapasitif XC dari kapasitansi nominal C ditentukan oleh rumus XC = 1/ΩC, di mana Ω = 2πf (f adalah frekuensi arus). Ketika elemen resistif dan elemen kapasitif dihubungkan secara paralel, reaktansi total Z_total dapat dihitung dengan rumus z_total = (r² xc²)^(1/2), yaitu, z_total = (r² 1/Ω²c²)^(1/2), dengan r nilai resistansi, dan volume.

Ada berbagai metode perhitungan untuk kehilangan kapasitansi. Singgung sudut kehilangan kapasitansi (tanΔ) sama dengan rasio reaktansi kapasitif XC terhadap resistansi R, yaitu tanΔ = 1/(2πfrc). Kepadatan daya kehilangan kapasitansi (P_LOSS) sama dengan kuadrat dari I_C saat ini dikalikan dengan resistansi R, yang juga dapat dinyatakan sebagai p_loss = (v²)/(r · (r² 1/Ω²c²)). Faktor kualitas Q dan faktor kehilangan kapasitansi D dihitung sebagai berikut: q = 1/(2πfrc) = 1/tanΔ, dan d = q/(1 q²).

Dalam perhitungan aktual, perlu untuk mengklarifikasi nilai kapasitansi C, tegangan V, frekuensi arus F, dan resistansi rugi R. Data yang relevan dari nilai kapasitansi dan resistansi rugi dapat diperoleh melalui parameter model dan saluran lainnya. Tegangan dan frekuensi dipilih sesuai dengan skenario, dan instrumen seperti osiloskop dapat digunakan untuk pengukuran dan perhitungan. Karena kehilangan kapasitansi memiliki dampak signifikan pada kinerja sirkuit, perlu untuk menghitungnya secara wajar selama desain sirkuit dan memilih

Membagikan: